MetroNews

Tragedi Sibolga, Dai Muda Aceh: Ini Penghinaan Terhadap Kesucian Masjid

×

Tragedi Sibolga, Dai Muda Aceh: Ini Penghinaan Terhadap Kesucian Masjid

Sebarkan artikel ini
Tragedi Sibolga, Dai Muda Aceh: Ini Penghinaan Terhadap Kesucian Masjid
Ketua Himpunan Dai Muda Aceh (PW HDMI), Tuanku Muhammad

Rapormerah.com – Tragedi pengeroyokan terhadap Arjuna Tamaraya (21), mahasiswa asal Simeulue, Aceh, yang tewas di halaman Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025) dini hari, menimbulkan gelombang duka dan keprihatinan mendalam.

Ketua Himpunan Dai Muda Aceh (PW HDMI), Tuanku Muhammad, menilai kejadian tersebut bukan hanya persoalan kriminal, tapi juga tanda merosotnya fungsi sosial dan moral masjid di tengah umat.

Ini tragedi kemanusiaan sekaligus tamparan bagi kita semua. Masjid adalah rumah Allah, tempat orang beristirahat, berzikir, dan mencari ketenangan. Tapi justru di sana ada darah tertumpah. Sangat memalukan.

Itu artinya kita sudah kehilangan rasa empati. Dulu, di masa Rasulullah SAW, masjid menjadi tempat musafir beristirahat, fakir miskin berlindung, dan umat bermusyawarah.

Kini banyak masjid yang eksklusif, tertutup, bahkan menolak orang asing. Ini penyimpangan besar dari nilai Islam itu sendiri.

“Saya mendesak Polres Sibolga dan Polda Sumut untuk memproses kasus ini secara tegas, transparan, dan adil. Jangan ada kompromi. Nyawa seorang pemuda tidak bisa ditebus dengan alasan apapun. Ini bukan sekadar penganiayaan, tapi penghinaan terhadap kesucian rumah ibadah,” ungkapnya

“Belajarlah dari tragedi ini. Jangan jadikan masjid seperti tembok batu tanpa jiwa. Jadikan ia tempat yang ramah bagi siapa pun  anak jalanan, musafir, bahkan mereka yang tersesat arah. Tugas kita bukan mengusir, tapi merangkul,” lanjutnya

“Masjid seharusnya jadi tempat teraman, bukan tempat menakutkan. Dulu, ketika tsunami menggulung Aceh, masjid berdiri kokoh dan menyelamatkan manusia. Kini, jangan sampai rumah Allah justru menjadi tempat jagal. Cukuplah kali ini saja, jangan pernah terulang,” sambungnya.

“Siapa pun yang berbuat kekerasan di rumah Allah, ia bukan sedang menegakkan agama, tapi menistakan kesuciannya,” ujar pungkasnya.

(RL/ID)