HukrimNews

Kasus Kematian Diplomat Arya Masih Gelap, DPR Desak Transparansi Total

×

Kasus Kematian Diplomat Arya Masih Gelap, DPR Desak Transparansi Total

Sebarkan artikel ini
Kasus Kematian Diplomat Arya Masih Gelap, DPR Desak Transparansi Total
Polda Metro Jaya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa 29 Juli 2029.

Rapormerah.com – Penyidik Polri di Polda Metro Jaya mengungkapkan penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan belum dihentikan.

Meskipun diketahui sejauh ini polisi belum menemukan adanya unsur tindak pidana, yang dapat menjerat seseorang atau pelaku.

“Sementara belum (dihentikan/SP3),” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 29 Juli 2029.

Dijelaskan Wira tim penyelidik masih membuka ruang jika ada masukan atau temuan baru dari pihak lain terkait kasus kematian Arya tersebut.

“Sementara kami tetap akan menerima masukan apabila ada informasi, kami tetap tampung,” ujarnya.

Sementara itu Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Mintarsih A. Latief Sp.KJ menanggapi diantara berbagai pertanyaan publik mengenal kejanggalan tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.

“Menjadi hal yang wajar berbagai pertanyaan masyarakat, karena kondisi korban Arya Daru itu ditemukan meninggal dengan wajah kepala dilakban seperti itu,” ujar Mintarsih kepada wartawan di Jakarta, Rabu 30 Juli 2025

Diterangkan oleh dokter jiwa itu, penampilan dan mimik muka yang tampak di CCTV saat berjalan di lorong tidak menunjukkan mimik muka ataupun cara jalan dari seseorang yang akan melakukan bunuh diri.

Apabila memang hasil penyelidikan kepolisian menerangkan telah terjadi pembunuhan, maka tentunya pelaku adalah seorang profesional yang mungkin dilakukan agar suatu rahasia tidak terbongkar dalam tugasnya dalam pemberantasan TPPO yang melibatkan mafia besar yang disinyalir berada di Indonesia maupun di luar negeri, yang mungkin sulit diungkap, atau berbahaya bagi yang berani mengungkap atau hal yang terkait kekuasaan mafia.

Mengenai beredarnya informasi dugaan pembunuhan berencana, menurut Mintarsih hal itu juga perlu didalami, mengingat pekerjaan sebagai diplomat juga merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan sangat mungkin, ada rahasia yang dilakukan mafia didalam maupun diluar negeri yang diketahuinya.

“Sebab ini juga akan memasuki satu bulan lamanya penyelidikan (polisi), yaa dilihat yang tampak sulit.  ya, apa pelaku masuk melalui plafon atau bagaimana? Sementara akses (pintu) tidak rusak,” ungkap Mintarsih.

“Sehingga kepolisian perlu untuk mendalami, bukankah banyak juga pekerjaan atau suatu kasus dimana polisi terbantu oleh informasi dari masyarakat,” pungkas Mintarsih.

Sementara itu Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mengatakan menjadi hal janggal jika disebut bunuh diri.

“Tentu ada penolakan (dari diri Arya) ada respon. Tapi kita tidak berspekulasi ya, kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” ujar Nico.