Rapormerah.com – Laut di Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, semakin hancur akibat maraknya praktik pemboman ikan.
Ironisnya, aparat penegak hukum di wilayah tersebut seolah terlelap dalam tidur panjang.
Ketua LSM Pemantik, Rahman Suwandi, menilai penanganan kasus pemboman ikan berjalan lamban dan tanpa ketegasan.
Rahman mendesak Polres Takalar untuk bergerak cepat, menindaklanjuti kasus ini secara serius, transparan, dan tuntas.
Desakan itu disampaikan setelah pihaknya menerima berbagai laporan masyarakat terkait maraknya praktik pemboman ikan yang dinilai semakin meresahkan dan menghancurkan ekosistem laut Tanakeke.
“Kami sangat prihatin dengan masih terjadinya pemboman ikan di Tanakeke. Praktik ini bukan hanya merusak lingkungan laut, tapi juga mengancam keberlangsungan hidup para nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari laut yang lestari,” kata Rahman kepada wartawan, Sabtu (2/11/2025).
Rahman menilai bukti awal yang beredar sudah cukup kuat untuk menindak para pelaku. Ia menyoroti sikap lamban aparat yang seolah menunggu hingga kerusakan laut benar-benar tak tersisa.
“Pemantik Takalar meminta pihak kepolisian segera bertindak dan menindak para pelaku pemboman ikan di perairan Tanakeke. Video yang beredar sudah sangat terang benderang, tidak ada alasan untuk menunda penanganan kasus ini,” ujarnya menegaskan.
Rahman juga meminta perhatian langsung dari Kapolda Sulsel agar kasus ini dijadikan prioritas. Ia berharap kepemimpinan baru di tingkat Polda bisa membawa semangat penegakan hukum yang nyata, bukan sekadar janji.
“Kami berharap Kapolda Sulsel yang baru bisa memberikan atensi khusus terhadap kasus ini agar ada efek jera bagi pelaku,” tambahnya.
LSM Pemantik turut mengajukan sejumlah tuntutan tegas kepada Polres Takalar, antara lain:
- Melakukan investigasi mendalam terhadap jaringan pelaku pemboman ikan, termasuk dugaan aktor intelektual di balik aksi tersebut.
 - Meningkatkan patroli rutin di perairan Tanakeke untuk mencegah praktik serupa terulang.
 - Menindak tegas pelaku sesuai hukum tanpa pandang bulu.
 - Melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan kegiatan ilegal di laut.
 
“Keberlangsungan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat Tanakeke sangat bergantung pada ketegasan aparat penegak hukum,” tutup Rahman.
Diketahui, Polres Takalar telah memeriksa tiga orang terduga pelaku pemboman ikan beberapa hari lalu. Namun hingga kini, proses penyelidikan masih berjalan tanpa hasil yang berarti.
Kendati begitu, warga kini hanya menanti, apakah polisi akan tetap “tidur nyenyak”, atau akhirnya bangun untuk menegakkan hukum di laut Tanakeke yang kian hancur.
Editor : Raden













