Nasional

Mulutmu Harimaumu, Gus Miftah Mundur dari Jabatan Usai Ucapan “Goblok”

×

Mulutmu Harimaumu, Gus Miftah Mundur dari Jabatan Usai Ucapan “Goblok”

Sebarkan artikel ini
Mulutmu Harimaumu, Gus Miftah Mundur dari Jabatan Usai Ucapan "Goblok"
Foto Kolase : Gus Miftah dengan olokan terhadap Pedagang Es Teh

Rapormerah.com – “Mulutmu harimaumu,” sebuah peribahasa yang mengingatkan bahwa kata-kata yang keluar dari mulut bisa membawa akibat yang besar, baik positif maupun negatif.

Peribahasa ini seolah menjadi cerminan atas keputusan Gus Miftah yang mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Keputusan tersebut diambil setelah ucapan kontroversialnya yang mencuat ke publik, yang menyebut seorang penjual es teh keliling dengan kata-kata kasar “goblok” dalam acara salawatan di Magelang.

BACA JUGA :  Ribuan Petisi Desak Budi Arie Lengser dari Jabatan Menkominfo

Ucapan yang dianggap tidak pantas tersebut langsung memicu gelombang kritik dari masyarakat.

Banyak yang menilai bahwa sebagai seorang pejabat negara, Gus Miftah seharusnya lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama ketika berhadapan dengan rakyat kecil.

Tak lama setelah insiden tersebut, sebuah petisi untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya berhasil mengumpulkan lebih dari 300 ribu tanda tangan sebagai bentuk ketidakpuasan publik.

BACA JUGA :  Ponpes Gus Miftah Diduga Aniaya Santri, 13 Ditetapkan Tersangka Tak Satupun Ditahan

Dengan kerendahan hati, Gus Miftah pun mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Yogyakarta, pada Jumat (6/12/2024).

Ia menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan segala kritik dan masukan yang ada.

“Hari ini, dengan kerendahan hati, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden,” ungkap Gus Miftah.

BACA JUGA :  Ketua Karang Taruna Tantang Karutan Makassar: Saya Punya Bukti HP Beredar di Rutan, Stop Pencitraan

Insiden ini menjadi pembelajaran bahwa perkataan, sekecil apapun, bisa berdampak besar, bahkan pada jabatan yang dimiliki seseorang.

 

Editor : Raden