Rapormerah.com – Pimpinan Cabang Mega Finance Daya Makassar, M. Khatim, menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas perlakuan tidak sopan yang dilakukan oleh salah satu pegawainya saat melakukan konfirmasi angsuran.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung ketika sejumlah awak media mendatangi Kantor Mega Finance Daya di Ruko Bukit Katulistiwa, Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pada Jumat siang (9/5/2025).
“Saya sebagai pimpinan Mega Finance Cabang Daya meminta maaf atas perilaku yang tidak sopan pegawai kami terhadap nasabah,” ujar M. Khatim dengan nada serius.
Ia menjelaskan bahwa konfirmasi angsuran biasanya dilakukan oleh dua pihak, yaitu dari pusat maupun dari cabang.
Namun ia menilai cara yang digunakan dalam kasus ini—yang dinilai kasar dan memaksa—tidak dapat dibenarkan.
“Biasa konfirmasi via telepon itu ada dua, Mega Finance pusat dan cabang. Akan tetapi apa yang disampaikan dengan cara seperti itu (kasar dan memaksa) saya rasa tidak pantas,” katanya.
Pihaknya berjanji akan menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi internal agar pelayanan terhadap nasabah dapat lebih baik dan humanis ke depannya.
“Kami sekali lagi meminta maaf, dan hal ini tentunya sebagai bahan evaluasi kami ke depan agar bisa lebih ramah lagi,” lanjutnya.
Khatim juga menambahkan bahwa kemungkinan pegawai tersebut sedang mengalami masalah pribadi yang terbawa ke tempat kerja hingga berdampak pada interaksi dengan nasabah.
“Seharusnya hal ini tidak terjadi, apalagi saya lihat di sistem, nasabah tersebut baru nunggak satu hari. Sekali lagi kami memohon maaf,” tutup Khatim.
Diberitakan sebelumnya, seorang konsumen Mega Finance Makassar, Akbar, mengungkapkan kekecewaannya atas perlakuan staf perusahaan dalam penagihan via telepon yang dinilai arogan.
Akbar menilai bahwa cara staf tersebut seperti preman dalam melakukan konfirmasi angsuran.
“Bisa-bisanya ada penagihan seperti itu, cara konfirmasi angsuran tidak menunjukkan sikap ramah terhadap konsumen,” ujar Akbar kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).
Akbar mengungkapkan bahwa staf tersebut bahkan membentaknya dan menuntut agar ia membayar angsuran paling lambat hari itu juga, meski ia hanya terlambat satu hari.
“Saya ingin konfirmasi angsuran, ‘Ta, bayar hari ini yah,’ kata staf tersebut lewat telepon. Saya bilang nanti Senin, tiba-tiba dia bentak saya dan meminta agar segera dibayar,” jelasnya.
Akbar menambahkan, saat ia menyatakan akan membayar pada hari Senin, staf tersebut semakin memaksa.
“Pokoknya saya tidak mau, terakhir besok, pokoknya bayar terakhir besok. Saya kerja dulu, Bu, kita kira saya juga tidak kerja, pokoknya terakhir besok,” seraya membentak dan memutuskan sambungan telepon.
Akbar menegaskan bahwa sikap tersebut sangat tidak sopan dan merusak citra perusahaan.
“Kalau saya menunggu, saya juga yang bayar dendanya. Sikap seperti ini jelas merusak nama perusahaan,” tambahnya.
Editor : Raden
Follow Berita rapormerah.com di news.google.com