Metro

Ricuh di Polrestabes Makassar, Pengacara Diseret Saat Aksi Tolak Kriminalisasi

×

Ricuh di Polrestabes Makassar, Pengacara Diseret Saat Aksi Tolak Kriminalisasi

Sebarkan artikel ini
Ricuh di Polrestabes Makassar, Pengacara Diseret Saat Aksi Tolak Kriminalisasi
Suasana panas aksi advokat di depan Polrestabes Makassar saat seorang pengacara dan mahasiswa diduga diseret polisi

Rapormerah.com – Aksi damai ratusan pengacara yang tergabung dalam Koalisi Advokat Sulsel di depan Mapolrestabes Makassar berubah menjadi ricuh.

Insiden memanas terjadi saat seorang pengacara hendak membakar ban sebagai simbol perlawanan, namun tiba-tiba diseret paksa oleh pria berbaju hitam yang diduga aparat kepolisian.

Tidak hanya itu, seorang mahasiswa yang ikut aksi solidaritas juga mengalami nasib serupa. Ia diseret oleh aparat saat mencoba merekam insiden yang terjadi di tengah kerumunan massa.

“Ini adalah bukti kriminalisasi terhadap para pencari keadilan! Mari, kawan-kawan, kita lawan ketidakadilan ini!” teriak sang orator dengan lantang, memicu gelombang kemarahan dari massa aksi.

Ia menegaskan bahwa tindakan represif aparat merupakan tanda nyata matinya keadilan di tubuh kepolisian.

“Kami datang dengan damai, menyuarakan hukum, tapi malah dibungkam! Ini bukti matinya keadilan di Polrestabes Makassar!” tegasnya.

Menurut beberapa peserta aksi, terdengar jelas suara aparat yang memerintahkan penangkapan.

“Oe! Bawa dia ke kantor!” teriak salah satu oknum aparat, yang langsung direspons dengan kegaduhan di barisan massa.

Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap dugaan kriminalisasi terhadap Advokat Wawan Nur Rewa, yang dilaporkan setelah mengeluarkan pernyataan hukum atas nama kliennya melalui media online.

Dalam pernyataan sikapnya, Koalisi Advokat Sulsel menyampaikan tiga tuntutan utama:

  • Mencabut Laporan Informasi Nomor: LI/510/IVRES.1.14/2025/RESKRIM.
  • Mencopot Kasat Reskrim Polrestabes Makassar dan penyidik terkait.
  • Menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap profesi advokat.

Meski terjadi kericuhan, aksi tetap berlanjut dengan penjagaan ketat aparat. Para advokat menyatakan bahwa perjuangan mereka belum selesai.

“Kami tidak akan mundur. Hukum bukan untuk dibungkam. Ini baru permulaan,” tutup orator aksi sebelum massa membubarkan diri dengan tertib.

 

Editor : Raden
Follow Berita rapormerah.com di news.google.com