Nasional

AWK Pengancam Anies Pendukung Prabowo, TKN Panik Sebut Tidak Terafiliasi

73
×

AWK Pengancam Anies Pendukung Prabowo, TKN Panik Sebut Tidak Terafiliasi

Sebarkan artikel ini
Tangkapan layar akun @calonistri71600 berjuang bersama Prabowo
Tangkapan layar akun @calonistri71600 berjuang bersama Prabowo

Rapormerah.com – Pria bernama Arjun Wijaya Kusumo (AWK) ditangkap polisi.

AWK ditangkap lantaran menebar ancaman penembakan kepada capres 01, Anies Baswedan.

Ancaman penembakan tersebut terunggah di akun Tiktok AWK bernama @calonistri71600, “Berjuang Bersama Prabowo”

“Nembak Pak Anies berapa tahun penjara ya?” kata akun bernama @calonistri71600

Pertanyaan itu kemudian dikomentari akun lainnya bernama @F ajah dengan menulis, “Ga, malah Anda adalah pahlawan Indonesia.”

Pengguna X dengan akun @NKRIndonesia79 pun menyampaikan hal ini ke juru bicara AMIN, Muhammad Said Didu.

“Mas @msaid_didu  tolong infokan ke tim khusus AMIN untuk melacak akun dimaksud.  Ancaman serius bagi keselamatan Anies,” ujarnya seraya memention akun-akun X partai pengusung AMIN.

Netizen juga bergerak ikut menelusuri akun yang dimaksud. Bahkan mereka mengulik hingga ke TikTok dan Facebook.

Dari penelusuran netizen, ternyata akun tersebut bernama Arjun Wijaya Kusumo (AWK)

Arjun ditangkap oleh tim gabungan Dittipidsiber Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur pada Sabtu (13/1/2023).

Merespon penangkapan tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo -Gibran mengklaim bahwa AWK (23), tidak terafiliasi dengan mereka.

“Kami sudah cek akun ini tidak terafiliasi dengan kami, bukan merupakan bagian dari kami,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam jumpa pers, Sabtu (13/1/2024).

Habiburokhman menyebut bahwa elektabilitas Prabowo yang saat ini memang masih di atas calon-calon lainnya dari hasil survei berbagai lembaga, membuatnya lebih rentan diserang.

Dia lantas mengaku khawatir Prabowo diserang dengan fitnah, hoaks, dan tudingan yang bermacam-macam.

“Karena hukum alam bahwa semakin tinggi pohon, semakin besar angin yang akan menerpa,” ujar Habiburokhman.

“Secara teori itu kan ada yang namanya operasi kuda troya, disusupkan orang ke kalangan pendukung kita lalu melakukan tindakan kontraproduktif dan merugikan kita,” kata anggota Komisi III DPR RI itu lagi.

Meskipun demikian, Habiburokhman tak menutup kemungkinan bahwa pelaku merupakan pendukung fanatik Prabowo yang tidak dapat mengendalikan dirinya.

“Mencantumkan foto Pak Prabowo kan bisa saja dari berbagai teori, cuma ya sudah kita enggak usah asumsi. Tapi bisa juga ya kan pendukung fanatik tapi berekspresi yang salah, berlebihan, kan macam-macam,” ujarnya.

TKN Prabowo-Gibran lantas menegaskan bahwa mereka mendukung langkah Polri yang kini sedang memeriksa AWK.

“Ini negara hukum. Melakukan kesalahan bisa dihukum dan tidak bisa ditolerir harus bisa dipertanggungjawabkan melalui hukum,” kata Habiburokhman.

Diketahui, AWK belum berstatus tersangka dan motifnya melakukan perbuatan tersebut pun masih didalami.

Hingga saat ini, polisi juga belum menemukan bukti AWK berafiliasi dengan dengan partai politik ataupun pasangan capres-cawapres mana pun.

Polisi juga masih mendalami kemungkinan keterkaitan AWK dengan pelaku pengancaman serupa terhadap Anies yang diduga berasal dari seseorang di Kalimantan Timur.

Menurut polisi, pengancaman itu dilakukan AWK melalui akun TikTok @calonistri71600 dan AWK telah mengakui akun itu miliknya.

Penelusuran akun TikTok itu menggunakan foto profil bergambar sosok Prabowo Subianto, dengan nama akun “Berjuang Bersama Prabowo”.

Sementara itu, netizen di media sosial X Twitter memberikan respon atas klarifikasi Tim TKN Prabowo-Gibran

“Panik yah, yah paniklah, masa gak,” ujar salah satu netizen.

“Kasihan Pendukung Prabowo udah dibela belain masuk penjara gak diakui…..” timpal netizen lainnya.

“Dari dulu gitu, Prabowo dan tim nya itu tak pernah akui, banyak jejak rekamnya loh,” kata netizen lainnya.

“Udahlah gak usah kasih klarifikasi, panikkan hehehe,” pungkas yang lainnya.

“Tuh pendukung @prabowo kalo bukan orang terkenal mah kagak diakui! Mau masuk bui juga kagak peduli! Itu sudah terbukti juga di tahun 2019 emak2 kena kasus,” tandas yang lainnya.

 

 

 

Editor : Raden