Peristiwa

Kecelakaan Maut Tol Cikampek-Jakarta, 12 Orang Tewas

69
×

Kecelakaan Maut Tol Cikampek-Jakarta, 12 Orang Tewas

Sebarkan artikel ini
Kecelakaan maut Km 58 di Tol Jakarta-Cikampek, 12 orang tewas
Kecelakaan maut Km 58 di Tol Jakarta-Cikampek, 12 orang tewas

Rapormerah.com– Kecelakaan maut terjadi di jalur contraflow Km 58 Tol Jakarta-Cikampek yang melibatkan tiga kendaraan yang terdiri dari dua mobil dan satu bus. Akibat kecelakaan Tersebut, sebanyak 12 orang tewas.

Kecelakaan maut yang terjadi pada Senin (8/4/2024) sekira pukul 08.15 WIB terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek, wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Polisi mengatakan peristiwa ini merupakan kecelakaan beruntun.

Kecelakaan ini yang melibatkan tiga kendaraan, yaitu bus Primajasa nopol B-7655-TGD, GrandMax nopol B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios.

“Jadi kronologisnya itu sekira pukul 08.15 WIB di KM 58+500 itu telah terjadi kecelakaan beruntun di jalur arah Cikampek menuju Jakarta,” kata Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Senin (8/4/2024).

Awalnya, Mobil GranMax yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.

Kemudian, sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan GranMax itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil GranMax terbakar.

Kronologisnya ada satu unit Gran Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami trouble dan berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan, jadi dia masuk ke jalur B yang mengarah ke Jakarta

“Ketika ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar. Untuk unit Gran Max-nya yang berisikan 9 orang,” ujar Wirdhanto.

Kecelakaan maut dua mobil dan satu bus di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) menyebabkan 12 orang meninggal dunia. Korban tewas terdiri dari tujuh pria dan lima perempuan.

“(Korban tewas) tujuh laki-laki, lima perempuan,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

Muhadjir memastikan seluruh korban tewas berasal dari mobil GranMax yang terbakar. Ada dua korban dengan luka ringan dan satu korban dengan luka berat.

“Mengenai korban yang luka ringan dua, luka berat juga satu yang bisa disaksikan bahwa itu berasal dari bus, dari kondektur, dan 1 penumpang,” ungkap Muhadjir.

Sopir Bus Primajasa, Heri, yang terlibat dalam kecelakaan di Km Tol Jakarta-Cikampek, mengaku sempat menghindari GranMax yang muncul di depannya.

Heri mengatakan kejadian itu bermula ketika ia mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.

“Saya coba menghindari ke kiri. Lalu di belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri,” kata Heri, di Karawang, dilansir Antara, Senin (8/4/2024).

Saat itu, di jalur dari arah Cikampek menuju arah Jakarta, sedang dilakukan contraflow.

Dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju Cikampek.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau RSUD Karawang tempat 12 jenazah kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek dievakuasi.

Jenderal Sigit mengatakan petugas saat ini tengah berupaya mengecek identitas para korban.

“Saat ini yang dilaksanakan oleh kepolisian dan dibantu dengan TNI dengan pemerintah daerah dan dengan rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan, kita sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal,” kata Jenderal Sigit

Jenderal Sigit menyebut korban meninggal dunia mengalami luka bakar yang berat.

Petugas melakukan postmortem untuk mengungkap identitas para korban.

“Karena memang kondisi lukanya cukup berat sehingga perlu dilakukan langkah-langkah postmortem,” katanya.

Dia mengatakan petugas gabungan kini tengah mengambil jaringan di tubuh korban serta properti yang tersisa hingga bisa menentukan identitas korban meninggal dari kecelakaan maut tersebut.

“Dari 12 jenazah terdiri dari 7 laki-laki dan 5 wanita saat ini semuanya sedang dalam proses post mortem untuk mengambil jaringan tubuh kemudian juga properti-properti yang mungkin masih bisa didapat,” ujar Jenderal Sigit.

Selain itu, empat keluarga juga sudah menjalani proses antemortem atau pengumpulan data korban.

“Jadi saat ini sedang berlangsung. Sudah ada empat keluarga yang saat ini sudah melaksanakan kegiatan ante mortem,” kata Sigit kepada wartawan di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

“Dan sisanya tentunya sedang kamu tunggu. Kami juga berupaya untuk menghubungi pihak keluarga korban,” katanya.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan dua korban tewas dalam kecelakaan maut di Km 58 Jalan Tol Cikampek sudah teridentifikasi. Dua korban masing-masing warga Ciamis dan warga Kudus.

“Dari sisi identitas, sementara yang bisa diketemukan ada dua. Pertama KTP Ciamis, jenis kelamin laki-laki. Kedua dari Inafis diketemukan berdasarkan yang ada di badannya, yang masih dikenali itu berasal dari Kudus,” kata Muhadjir di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

Dia menyebut 10 jasad korban tewas lainnya masih dalam proses identifikasi.

“Sementara yang lain masih dalam proses identifikasi,” kata Muhadjir.

Contraflow Km 55-70 di Tol Japek Kembali Diterapkan.

Kebijakan rekayasa lalu lintas contraflow di Tol Jakarta-Cikampek kembali diterapkan. Kebijakan ini mulai berlaku sejak Km 55 hingga Km 70 arah Cikampek.

“Atas diskresi kepolisian contraflow Km 55 hingga Km 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek kembali diberlakukan pada pukul 10.36 WIB,” kata Senior Manager Representative Office 1 PT Jasamarga Transjawa Tol Amri Sanusi, dilansir Antara, Senin (8/4/2024).

Petugas juga melakukan perpanjangan contraflow di dua lajur mulai Km 47 hingga Km 70 arah Cikampek. Kebijakan itu berlaku sejak pukul 10.43 WIB.

Amri mengatakan kebijakan contraflow dua lajur di Km 47 hingga Km 70 Tol Japek, lalu ditutup kembali pada pukul 11.30 WIB. Langkah itu dilakukan setelah kondisi lalu lintas telah kembali lancar.

Diketahui sebelumnya, sempat ada kecelakaan maut di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta pagi ini sekitar pukul 08.05 WIB. Kecelakaan terjadi di jalur contraflow dan melibatkan tiga kendaraan.

Total 12 orang meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Polisi juga sempat menghentikan contraflow di lokasi sementara waktu selama proses evakuasi berlangsung. (***)

Editor: Dento