NasionalNews

Mahfud MD Sebut Budi Arie Diduga Kuat Terima Jatah 50 Persen dari Judi Online

×

Mahfud MD Sebut Budi Arie Diduga Kuat Terima Jatah 50 Persen dari Judi Online

Sebarkan artikel ini
Mahfud MD Sebut Budi Arie Diduga Kuat Terima Jatah 50 Persen dari Judi Online
Mahfud MD

Rapormerah.com – Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, kembali menjadi sorotan usai dirinya diserang oleh para pendukung eks Menkominfo, Budi Arie Setiadi, yang terseret dalam kasus judi online.

Mahfud dituding menyebarkan fitnah, namun ia menanggapi tuduhan tersebut dengan tenang dan lugas.

Dalam podcast “Terus Terang” yang tayang di kanal YouTube pribadinya pada Selasa, 3 Juni 2025, Mahfud menegaskan bahwa dirinya hanya menyampaikan fakta yang muncul dalam proses hukum, bukan mengarang cerita.

“Nama Budi Arie disebut dalam persidangan, dan bahkan hasil pemeriksaan menunjukkan ia diduga kuat terlibat. Ini bukan rekaan saya. Kalau disebut dapat bagian 50 persen, itu dari berita acara, bukan karangan saya,” jelas Mahfud.

Menurutnya, Budi Arie memang sempat diperiksa oleh pihak kepolisian, namun hingga kini tidak ditetapkan sebagai tersangka. Hal ini yang kemudian memunculkan pertanyaan besar di publik.

“Justru publik bertanya-tanya, kenapa tidak ditersangkakan? Padahal sudah ada indikasi kuat,” imbuh Mahfud.

Mahfud juga mengungkap pengakuan dari Dirjen di Kementerian Kominfo dalam persidangan, yang menyebut bahwa penunjukan Adi Kismanto sebagai tenaga ahli merupakan permintaan langsung dari Budi Arie. Padahal, Adi hanya lulusan SMA dan tidak lolos seleksi administratif.

“Yang lebih parah, gajinya pun diminta dinaikkan menjadi Rp17 juta. Padahal, pegawai negeri lulusan SMA umumnya tidak digaji lebih dari Rp4 juta. Sisanya, Rp10 juta, diambil dari dana operasional Dirjen karena tidak boleh pakai APBN,” ungkap Mahfud.

Mahfud menilai pemaksaan penunjukan Adi menjadi sinyal kuat adanya kepentingan tersembunyi, yang bisa jadi terkait dengan praktik judi online yang sedang dibongkar aparat.

“Kalau tidak ada apa-apa, mengapa memaksakan orang yang tidak memenuhi syarat dan bahkan menaikkan gaji jauh di atas standar? Ini harus diusut tuntas,” pungkas Mahfud.

Dengan berbagai temuan ini, Mahfud menekankan bahwa upayanya bukan untuk menjatuhkan seseorang secara pribadi, melainkan demi menegakkan kebenaran dan memberi pelajaran penting bagi pemerintahan ke depan.

 

Editor : Raden
Follow Berita rapormerah.com di news.google.com