Politik

Mahfud Sindir Ketua KPU Asusila: Istri-Anak Saja Dibohongi, Apalagi Rakyat

×

Mahfud Sindir Ketua KPU Asusila: Istri-Anak Saja Dibohongi, Apalagi Rakyat

Sebarkan artikel ini
Mahfud Sindir Ketua KPU Asusila: Istri-Anak Saja Dibohongi, Apalagi Rakyat
Mahfud Sindir Ketua KPU Asusila: Istri-Anak Saja Dibohongi, Apalagi Rakyat

Rapormerah.com – Mahfud MD, menyindir atas pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy’ari akibat kasus asusila.

Dalam sindirannya, Mahfud mengatakan seorang pemimpin yang berani membohongi keluarganya tidak akan segan-segan membohongi rakyat.

“Jika seseorang berani melanggar moral, membohongi istri dan anaknya, dia pasti berani melakukan apa saja untuk membohongi rakyat Indonesia,” ujar Mahfud dalam podcast Terus Terang Mahfud MD yang disimak pada Jumat (12/7/2024).

Mahfud mengingatkan bahwa kasus asusila ini bukanlah masalah sederhana. Menurutnya, tindakan Hasyim Asy’ari berulang kali terlibat dalam perzinahan menambah bobot pelanggaran moral yang dilakukan.

“Ini bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Jika ketua KPU sebelumnya terlibat dengan Wanita Emas, ini menunjukkan bahwa pelanggaran tersebut bukan kejadian sepele,” tambahnya.

Mahfud juga menyoroti dampak dari sistem demokrasi saat ini yang memberikan banyak kekuasaan kepada DPR dalam proses pemilihan pejabat tinggi negara.

“Pada era Reformasi, DPR memiliki peran besar dalam pengangkatan pejabat seperti Hakim Agung, anggota KPU, dan Komnas HAM. Namun, ini juga membuka peluang untuk lobi-lobi politik dan trade-off,” jelasnya.

Menurut Mahfud, adanya praktik tawar-menawar dengan partai politik dalam pemilihan pejabat tinggi ini menjadi salah satu penyebab terpilihnya individu yang tidak bermoral untuk memimpin lembaga negara.

“Dalam proses pemilihan, ada banyak lobi dan janji. Mereka bisa menjanjikan sesuatu untuk mendapatkan posisi, dan ini yang menjadi masalah besar dalam demokrasi kita,” katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa pemilihan pejabat tinggi negara harus dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas kandidat. “Kita butuh pemimpin yang tidak hanya cakap secara teknis, tapi juga bermoral tinggi,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Mahfud menekankan bahwa meskipun hasil kerja ketua lembaga negara harus diterima, tetap ada keraguan jika pemimpinnya tidak bermoral.

“Kita harus menerima hasil kerja mereka, meskipun mereka dipilih oleh orang yang tidak bermoral. Namun, ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi,” pungkasnya.

Source : Mahfud Sindir Ketua KPU Asusila: Istri-Anak Saja Dibohongi, Apalagi Rakyat