Hukrim

Minta THR, Polisi Gadungan Berpangkat AKP Ditangkap

64
×

Minta THR, Polisi Gadungan Berpangkat AKP Ditangkap

Sebarkan artikel ini
Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat menginterogasi polisi gadungan di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur
Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat menginterogasi polisi gadungan di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur

Rapormerah.com- Polisi gadungan yang mengaku-ngaku berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ditangkap saat meminta THR di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (4/4/2024).

Widarto (56) yang mengenakan seragam polisi dengan pangkat ajun komisaris polisi (AKP). Tentu saja ini adalah akal-akalan Widarto. Dia adalah polisi gadungan.

Kedoknya terbongkar ketika meminta paket Tunjangan Hari Raya (THR) di sebuah toko distributor minuman air mineral Jalan Selat Bali Blok E11 No 5A RT 04 17 Kelurahan Duren Sawit.

Widarto yang seorang calo, sudah setahun mengaku sebagai polisi apalagi ketika ada hari-hari besar keagamaan.

Sehari-hari, Widarto adalah calo di sejumlah wilayah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) kawasan DKI Jakarta.

“Kerja di Samsat, calo Samsat kemana aja, daerah Daan Mogot, Jakarta Timur, Jakarta Utara,” kata Widarto pada wartawan, Kamis (4/4/2024).

Selama bekerja sebagai calo, pria asal Semarang itu tidak pernah menceritakan aktivitas sebagai polisi gadungannya itu ke pihak keluarga maupun rekannya.

“Saya tinggal numpang sama saudara, tapi kalau saya pakai seragam polisi ini habis saya pakai langsung saya pakai jaket biar tidak keliatan, pokoknya tidak ada yang tahu saya begini (Menjadi polisi gadungan),” jelasnya.

Widarto mengatakan ketika dirinya mengenakan seragam polisi hanya di waktu tertentu, yakni pada hari besar atau hari raya.

Sebab menurutnya di waktu tersebut masyarakat akan memberikannya sebuah bingkisan maupun THR, dan itu sudah dilakukan berjalan satu tahun

“Saya pakai begini (seragam polisi) kalau pas seperti tahun baru, itu kan posisi ramai, pasti ada tahun baru ada yang bakalan kasih bingkisan, kadang kan seperti kue-kue ada,” tuturnya.

Widarto membeli seram polisi di Pasar Senen, Jakarta Pusat dengan harga Rp270 ribu.

Ada pun Kronologis sebelumnya, aksi tersebut terjadi pada Rabu (3/4/2024).

Pemilik toko, Sumiyati mengatakan peristiwa itu bermula saat dirinya tengah melayani pembeli sekira pukul 10.45 WIB.

Secara tiba-tiba datang seorang pria dengan atribut seragam Polri lengkap mendatanginya dan langsung mengatakan ingin meminta THR kepada Sumiyati.

“Dia nanya ‘Ci, ada paket (THR) gak?’ Saya jawab nanti dulu ya lagi sibuk,” kata Sumiyati di lokasi kejadian, Rabu (3/4/2024).

Kemudian Sumiyati menuturkan pelaku justru berpindah tempat ke bagian tengah ruang toko sembari menunggu pemilik toko rampung melayani pelanggan.

Sembari menunggu Sumiyati, secara kebetulan melintas Bimaspol Kelurahan Duren Sawit yang patroli di depan toko tersebut.

“Pas polisi yang asli datang langsung diinterogasi itu oknumnya, ternyata pas ditelfon temennya (Polisi) rupanya tidak terdata identitasnya,” imbuhnya.

Awalnya polisi gadungan tersebut sempat menolak diinterogasi oleh petugas.

Bahkan kerap melawan dengan mendorong Bimaspol tersebut hingga beberapa kali.

Hanya saja Bimaspol tersebut langsung menghubungi jajarannya membantu membawa polisi gadungan tersebut ke Mapolsek Duren Sawit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. (***)

Editor: Dento