Rapormerah.com – Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Selasa (28/1/2025) menyebabkan banjir yang merendam sejumlah wilayah di ibu kota.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, sebanyak 2.808 warga terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut.
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, M. Yohan, dalam keterangannya pada Rabu (29/1/2025), menjelaskan bahwa pengungsi tersebar di sejumlah titik pengungsian di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
Berikut rincian lokasi pengungsian yang telah terdata:
- Kelurahan Duri Kosambi
- Musala Darussalam: 50 KK (200 Jiwa)
- Musala Isroruddin: 38 KK (150 Jiwa)
- Kelurahan Kedaung Kali Angke
- Masjid Jami al-Alfudholah: 13 KK (37 Jiwa)
- Kelurahan Tegal Alur
- Rusun Lokbin: 23 KK (83 Jiwa)
- Musala Alhidayah: 14 KK (47 Jiwa)
- Musala Al Madin Nurul Ikhwan: 43 KK (90 Jiwa)
- Musala Durrotul Abiddin: 10 KK (24 Jiwa)
- Musala Nur Syafinah: 30 KK (80 Jiwa)
- Musala Jami Nurul Hidayah: 5 KK (29 Jiwa)
- RPTRA Alur Kemuning: 1 KK (5 Jiwa)
- Musala Al-Mukhlisin: 74 KK (253 Jiwa)
- Masjid An-Najiah, Masjid Darurrohman, Ponpes An-Najiah: 230 KK (470 Jiwa)
- Kelurahan Pegadungan
- Masjid Sawatul Ummah: 75 KK (300 Jiwa)
- Kelurahan Cakung Timur
- Gereja Advent: 330 KK (1.040 Jiwa)
Meskipun banjir mulai surut, Yohan mencatat wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terendam dengan ketinggian genangan yang bervariasi. BPBD DKI Jakarta terus memantau perkembangan situasi di lapangan.
“Genangan saat ini terjadi di 51 RT dan 21 ruas jalan. Kami sudah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi ini dan bekerja sama dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, serta Dinas Gulkarmat untuk segera menyedot genangan dan memastikan sistem drainase berfungsi optimal,” tambah Yohan.
BPBD juga berkoordinasi dengan para lurah dan camat untuk memastikan penanganan yang cepat dan efektif.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk mempercepat proses pengeringan dan memastikan agar kawasan yang terdampak banjir segera pulih.
Editor : Raden