Viral

Muncul Tanda Kiamat Saat Gerhana Matahari di Bulan Ramadan, Apa Benar?

45
×

Muncul Tanda Kiamat Saat Gerhana Matahari di Bulan Ramadan, Apa Benar?

Sebarkan artikel ini
Gerhana Matahari Total Diklaim Sebagai Kiamat dan Munculnya Imam Mahdi? (Foto Ilustrasi)
Gerhana Matahari Total Diklaim Sebagai Kiamat dan Munculnya Imam Mahdi? (Foto Ilustrasi)

Rapormerah.com– Viral, Di media sosial seperti YouTube dan TikTok bermunculan klaim terkait gerhana matahari total dan munculnya Imam Mahdi.

Klaim-klaim tersebut menyatakan gerhana matahari total pada 8 April 2024 merupakan akhir dunia atau kiamat.

Benarkah klaim tersebut?

Seperti diketahui, bulan Ramadhan 2024 diwarnai dengan fenomena alam yang langka.

Yaitu terjadinya dua gerhana: gerhana bulan penumbra pada 25 Maret 2024 dan gerhana matahari total pada 8 April 2024.

Fenomena ini memicu berbagai pertanyaan, termasuk apa arti di baliknya.

Secara ilmiah, gerhana tidak memiliki arti khusus.

Gerhana merupakan peristiwa astronomis yang terjadi akibat pergerakan Bulan, Bumi, dan Matahari.

Gerhana bulan terjadi saat Bulan memasuki bayangan Bumi, sedangkan gerhana matahari terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.

Namun, dalam budaya dan agama, gerhana sering dikaitkan dengan berbagai makna.

Dalam Islam, gerhana dianggap sebagai tanda kebesaran Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah.

Gerhana tidak terjadi karena kematian

seseorang atau kelahirannya. Maka, apabila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan bertakbirlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di sisi lain, beberapa orang menghubungkan gerhana dengan peristiwa penting dalam sejarah atau ramalan tentang masa depan.

Namun, perlu diingat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hubungan tersebut.

Secara keseluruhan, makna gerhana di bulan Ramadhan 2024 tergantung pada interpretasi masing-masing individu.

Bagi umat Islam, gerhana dapat menjadi momen untuk merenungkan kebesaran Allah SWT dan meningkatkan keimanan.

Selain itu, gerhana juga dapat menjadi pengingat bahwa alam semesta ini penuh dengan keajaiban dan misteri yang patut di pelajari.

Sementara itu, Buya Yahya memberikan jawaban melalui video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya menyebutkan bahwa Imam Mahdi merupakan sosok yang diyakini kedatangannya kelak di akhir zaman, terutama oleh kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah.

Imam Mahdi kelak akan memimpin salat dengan Nabi Isa AS sebagai salah satu makmumnya.

Perihal kaitan Imam Mahdi dan gerhana matahari, Buya Yahya mengingatkan sebenarnya hal tersebut tak perlu dicari-cari.

Sebab, kelak ia akan muncul sendiri pada waktu yang tepat sesuai dengan yang telah Allah rencanakan.

“Gak usah dicari-cari (Imam Mahdi). Nanti akan datang pada waktunya.” kata Buya Yahya, dikutip Sabtu (6/4/2023).

“Kenapa mencari-cari Imam Mahdi? Sehingga berapa banyak dusta karena dicari pencari Imam Mahdi. Bahkan ada yang dipaksa untuk menjadi Imam Mahdi.” sambungnya.

Alih-alih mencari-cari Imam Mahdi ataupun menanti kemunculan tanda-tanda kiamat lain, ada hal yang lebih penting untuk kita kerjakan saat ini.

Buya Yahya mengatakan, hal tersebut adalah menjadi manusia yang lebih baik dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Apabila kita senantiasa mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal tanpa memusingkan kapan terjadinya tanda-tanda kiamat, niscaya kita sudah akan siap jika tanda-tanda tersebut telah berada di depan mata.

“Kita bukan untuk menunggu-nunggu Imam Mahdi begitu. Kita menyiapkan diri kita dengan keimanan jika pada waktunya datang nanti Sayyidina Isa dan Imam Mahdi, kita (sudah siap) jadi pengikutnya,” kata Buya Yahya. (*)

(DS)