Rapormerah.com – Seorang dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) melaporkan atasannya ke Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek.
Dosen tersebut mengaku kerap menjadi korban pelecehan seksual berupa kiriman video porno dan ajakan ke hotel sejak 2022 hingga 2024.
“Saya sudah laporkan mengenai dugaan pelecehan oleh Prof Karta,” kata dosen wanita itu yang minta namanya tak disebutkan kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).
Menurut pengakuannya, meski ajakan ke hotel selalu ditolak, atasannya itu tetap mengirimkan rayuan bernuansa cabul.
“Saya selalu menolaknya dengan halus tetapi beliau tetap kirim video tidak etis,” ujarnya.
Dosen tersebut juga membacakan isi percakapan yang diduga dikirim melalui WhatsApp.
“Selalu ajak ketemuan katanya di tempat aman, siapa tahu seru diskusinya. Pengennya di spot itu terjadi hujan gerimis langsung becek-becek dikit,” bebernya.
Dosen wanita UNM mengaku trauma dengan perlakuan tersebut dan khawatir ada mahasiswi atau dosen lain yang bisa menjadi korban.
“Saya jadi trauma melihat yang begini, saya kasihan sebagai seorang wanita kita pasti takut. Saya saja sebagai dosen digitukan, untung saya punya hal prinsip, menolak, tapi bagaimana orang yang di bawah tekanannya, kuasanya atau mahasiswi misalnya,” ungkapnya.
Meski demikian, Karta Jayadi membantah semua tudingan itu. Karta menegaskan tidak pernah melakukan pelecehan seksual sebagaimana dilaporkan.
“Waduh waduh saya masih waras, itu tidak benar, sayangnya tidak jelas apa-apa yang dia laporkan sebagai bentuk pelecehan seksual,” kata Karta kepada wartawan.
Karta bahkan menantang dosen pelapor untuk membuktikan tuduhannya.
“Ajakan ke hotel perlu dibuktikan, jika ada WA saya seperti itu. Semua diplintir, karena bukan kebenaran yang dia usung tapi mau membuat saya terganggu dan dicitrakan buruk,” terangnya.
Karta menduga laporan tersebut bermotif sakit hati karena dosen pelapor baru saja diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala pusat teknologi tepat guna.
“Dua hari lalu saya pecat, banyak pelanggarannya ini akademik, beberapa kali saya tegur,” imbuhnya.
Rektor UNM ini menyatakan akan melaporkan balik kasus tersebut ke polisi karena merasa nama baiknya dicemarkan.
“Segera saya lapor balik, besok saya ketemu dulu dengan tim saya. Saya memang tidak nyaman dengan orang ini setiap dia WA saya, dia selalu menyebut Prof ganteng, justru ini perbuatan tidak menyenangkan buat saya,” pungkasnya.
Editor : Raden