Rapormerah.com – Pusat Data Nasional (PDN) menghadapi krisis berat usai mengalami serangan peretasan.
Data pada 282 layanan kementerian dan lembaga pemerintah hilang, hanya 44 instansi yang punya backup atau data cadangan.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menyatakan proses pemulihan layanan saat ini difokuskan pada instansi-instansi yang telah memiliki cadangan data.
“Prioritas kami adalah memulihkan layanan pada kementerian dan lembaga yang memiliki backup data. Saat ini, kami sedang berupaya keras untuk mengaktifkan kembali layanan-layanan tersebut,” kata Usman kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menambahkan bahwa serangan siber yang terjadi pada PDN telah berdampak luas terhadap layanan publik.
“Kami terus berupaya maksimal untuk memulihkan 282 layanan yang terdampak,” kata Semuel.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut melibatkan malware yang mengenkripsi data dan menuntut tebusan sekitar Rp 131 miliar.
“Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah bekerja keras untuk menyelidiki dan mengatasi dampak dari serangan ini,” ujar Budi Arie.
Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, juga mengecam keras insiden ini dan menekankan pentingnya langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kita harus belajar dari pengalaman ini untuk mengamankan data pemerintah yang sangat penting bagi stabilitas negara,” kata Ma’ruf Amin.
Klik : PDN Keok, 282 Layanan Pemerintah Diamputasi, 44 Selamat
