Rapormerah.com – Desakan untuk Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mundur semakin menguat setelah serangan ransomware menghantam Pusat Data Nasional (PDN).
Lebih dari ribuan orang telah menandatangani petisi yang menuntutnya untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Pada Kamis (4/7/2024), Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengumumkan pengunduran dirinya.
Semuel menjelaskan bahwa keputusannya ini terkait dengan serangan ransomware yang menghantam PDN, di mana ia merasa perlu mengambil tanggung jawab moral.
“Saya mengajukan pengunduran diri sebagai tanggung jawab moral atas kejadian ini. Keputusan ini saya ambil dengan sungguh-sungguh karena saya merasa harusnya masalah ini saya tangani dengan lebih baik,” ujar Semuel dalam konferensi pers.
Publik pun menanggapi dengan kekecewaan, menyatakan bahwa desakan untuk Budi Arie Setiadi mundur sebagai Menteri Kominfo masih terus berlanjut, terutama mengingat beratnya dampak dari serangan ransomware tersebut terhadap keamanan data nasional.
Desakan ini muncul lewat petisi yang dibuat oleh organisasi Safenet dengan judul “PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!”
Petisi tersebut dibuat pada 26 Juni 2024, enam hari setelah PDN menerima serangan ransomware, dan hingga Kamis siang (4/7/2024) telah ditandatangani oleh lebih dari 23.000 orang.
Selain desakan mundur, publik juga meminta Budi Arie untuk meminta maaf secara terbuka terkait insiden tersebut.
“Sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan data dan informasi, termasuk keamanannya, sudah seharusnya Kominfo juga bertanggung jawab terhadap serangan ransomware pada PDN saat ini.
Untuk itu, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi harus mundur sebagai pertanggungjawaban dan meminta maaf secara terbuka terhadap situasi ini,” demikian isi petisi tersebut.
Source : Budi Arie Setiadi Didesak Turun, Anak Buah yang Mundur