Peristiwa

Rumah Terbakar Usai Sorot Kasus, Wartawan dan Keluarga Tewas

7
×

Rumah Terbakar Usai Sorot Kasus, Wartawan dan Keluarga Tewas

Sebarkan artikel ini
Rumah Wartawan Tribrata TV Terbakar (Ilustrasi)
Rumah Wartawan Tribrata TV Terbakar (Ilustrasi)

Rapormerah.com – Rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu terbakar usai meliput kasus perjudian.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (27/6/2024) pukul 03.15 WIB, di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Warga sekitar yang menyadari kebakaran itu berupaya padamkan api dengan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran.

Sayangnya, usaha mereka tidak berhasil menyelamatkan penghuni rumah. Kebakaran tersebut menelan empat korban jiwa. Rico, istri, anak, dan cucunya tewas terbakar di dalam rumah.

Setelah api berhasil dipadamkan, polisi dan warga sekitar mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Medan untuk diautopsi.

“Keempat jenazah saat ini masih dalam proses verifikasi oleh tim dokter autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut,

Itu dilakukan untuk memastikan bahwa keempat jenazah adalah benar Sempurna Ginting dan keluarganya yang tinggal di tempat tersebut,” ujar PLH. Kapolres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan.

Oloan menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Bidlabfor Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti kebakaran.

Pihaknya juga sedang mengidentifikasi kemungkinan adanya bahan lain yang dapat memicu kebakaran.

“Penyelidikan ini mungkin memakan waktu untuk memastikan penyebab kebakaran dengan akurat.

Dengan bantuan tim ahli dari Bidlabfor, kita berharap kasus kebakaran ini dapat segera terungkap penyebabnya, apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian,” ujarnya.

Sementara penyelidikan berlangsung, Oloan mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi dari penyidikan.

Kronologi Kebakaran Rumah Wartawan

Orang dekat Rico menduga kebakaran ini terkait dengan pemberitaan judi dan narkoba yang sedang diliput Rico dalam satu pekan terakhir.

Sebelum kejadian, Rico ditugaskan meliput unjuk rasa peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang dilakukan oleh pimpinan tertinggi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) dan pimpinan lintas agama di Kabupaten Karo.

Dalam unjuk rasa yang diperingati setiap tanggal 26 Juni tersebut, para pemuka agama di Kabupaten Karo menuntut pemberantasan judi, narkoba, dan prostitusi di daerah mereka.

Setelah unjuk rasa berakhir, Rico pulang dan memposting liputannya di akun Facebook pribadinya, menyebut lokasi perjudian yang meresahkan masyarakat di Jalan Bom Ginting. Belakangan diketahui bahwa bisnis perjudian itu ternyata milik oknum aparat.

Rico yang memahami risiko tinggi dari liputannya tersebut, sempat mengatakan kepada orang dekatnya bahwa jika menghadapi ancaman, ia berniat membawa anak dan istrinya untuk menginap di kantor Polres Karo.

“Sepekan terakhir, Pasaribu melakukan investigasi lokalisasi judi dan narkoba di Karo.

Dia bilang kepada saya kalau ada orang yang mengancam keselamatan dirinya, dia akan menginap di Kantor Polres Karo bersama istri dan anaknya,” ujar orang dekat Rico kepada Tempo.

Tragedi ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat, serta menyoroti risiko yang dihadapi wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Klik : Rumah Terbakar Usai Sorot Kasus, Wartawan dan Keluarga Tewas