Viral

Viral, Berondong Digilir 5 Janda, Netizen : Adakah Pemeran Pengganti?

47
×

Viral, Berondong Digilir 5 Janda, Netizen : Adakah Pemeran Pengganti?

Sebarkan artikel ini
Viral, Berondong Digilir 5 Janda, Netizen : Adakah Pemeran Pengganti? (Tangkapan Layar Video Viral)
Viral, Berondong Digilir 5 Janda, Netizen : Adakah Pemeran Pengganti? (Tangkapan Layar Video Viral)

Rapormerah.com – Viral di media sosial, berondong digilir lima janda, Senin (20/5/2024).

Dalam unggahan video akun X @belidisyopi menyebut peristiwa itu terjadi di Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Dimana dalam video yang beredar itu disebut berondong disekap dan digilir lima janda.

Pada unggahan tersebut ditulis caption, “detik-detik video penggerebekan warga terhadap 5 orang janda di Agam Sumbar”

“Karena warga yang merasa resahdengan ulah 5 janda yang berkumpul di rumah tersebut,

“Bahkan korban sendiri sempat diminta dilayani jasa tubuhnya untuk digilir bergantian,

Dari informasi yang terima, 5 janda dan korban itu diamankan Satpol PP untuk segera ditindaklanjut,” demikian keterangan caption video itu

Video tersebut kemudian mendapat komentar dari seorang netizen, ia mengatakan adakah pemeran pengganti?

“Adakah pemeran pengganti,” tulis seorang netizen

Merespon video tersebut, Satpol PP Agam Yul Amar, mengatakan, bahwa lima janda yang dimaksudkan dalam video itu tidaklah benar.

Yul Amar menjelaskan dari kelima yang disebut janda dalam video itu masih ada anak di bawah umur.

Anak di bawah umur itu di antaranya inisial R (16), C (16) dan AN (16).

“Sedangkan dua perempuan lagi masih remaja yaitu R (19) dan M (29),” ujar Yul Amar kepada wartawan.

Yul Amar juga membantah bahwa dalam video yang beredar disebut lelaki yang dikurung masih di bawah umur.

Padahal lelaki berinisial ES tersebut sudah berusia 28 tahun.

Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan bagaimana status lima perempuan dan satu pria itu pasca pengamanan.

Mengingat masyarakat dan perangkat nagari meminta agar kasus itu mereka yang tindaklanjuti untuk menghadirkan efek jera.

“Kita sudah kontak perangkat nagari tapi belum ada respon,” katanya

“Soalnya penyelesaiannya diminta masyarakat melalui peraturan nagari. Makanya kami serahkan ke nagari,” pungkasnya. (***)

 

Editor : Raden