NewsViral

Diduga Adiknya, Bocil di Video Andini Permata Bikin Netizen Geleng-Geleng

×

Diduga Adiknya, Bocil di Video Andini Permata Bikin Netizen Geleng-Geleng

Sebarkan artikel ini
Diduga Adiknya, Bocil di Video Andini Permata Bikin Netizen Geleng-Geleng
Foto kolase : Andini Permata dan bocil

Rapormerah.com – Lagi-lagi netizen dibuat geleng-geleng. Sosok misterius bernama Andini Permata, bersama seorang bocah laki-laki yang dijuluki netizen sebagai “bocil bingung”, sukses mengguncang jagat maya.

Bukan karena prestasi, melainkan karena sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik yang menyebar cepat bak api kena bensin di berbagai platform, mulai dari TikTok, X (Twitter), hingga Telegram.

Dalam video tersebut, Andini tampil lincah dan menggoda kamera. Di salah satu sudut layar, tampak seorang bocah laki-laki yang disebut-sebut sebagai adiknya, menatap kosong ke arah kamera, seolah ikut terseret ke dalam pusaran viral tanpa tahu sebabnya.

Tapi yang bikin publik benar-benar merinding bukan aksi permainannya, melainkan misteri siapa mereka sebenarnya.

Seperti hantu digital yang menari di layar ponsel, sosok Andini Permata tidak bisa dilacak di dunia nyata. Nama boleh viral, tapi jejak digitalnya nihil. Tak ada akun resmi, tak ada profil terverifikasi, bahkan hasil pencarian pun hanya mengarah ke situs-situs penuh tanda tanya.

Video ini pertama kali muncul 4 Juli 2025 dari akun anonim yang biasa menyebar konten gosip. Sejak saat itu, publik dilempar ke dalam lubang rasa penasaran. Namun justru di situlah perangkapnya mulai bekerja.

Tautan-tautan video yang menyebar ternyata bukan sekadar hiburan iseng. Saat diklik, banyak yang langsung nyasar ke situs mencurigakan, lengkap dengan permintaan data pribadi: nama, email, nomor HP, hingga nomor rekening.

Yang lebih gila, beberapa link membawa skrip otomatis yang bisa mencuri data dan mengendalikan perangkat tanpa disadari. Ini bukan sekadar prank digital, ini modus serius.

Fenomena ini dikenal sebagai rekayasa sosial digital (social engineering), teknik manipulasi psikologis yang memanfaatkan rasa ingin tahu manusia sebagai senjata utama.

Menanggapi kehebohan ini, Kominfo pun buka suara. Lewat pernyataan resmi awal Juli 2025, mereka mengingatkan agar masyarakat jangan asal klik tautan dari konten viral tanpa kejelasan.

“Waspadai konten yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya, apalagi jika disertai tautan mencurigakan,” tegas Kominfo.

Kominfo juga mendorong publik untuk melaporkan situs-situs berbahaya melalui aduankonten.id agar bisa segera diblokir dan tidak memakan korban lebih banyak.

 

Editor : Raden
Follow rapormerah.com di google news