Rapormerah.com – Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial FT meluapkan kekecewaannya terhadap pelayanan Polsek Panakkukang, Kota Makassar, setelah laporannya terkait kasus penganiayaan yang dialaminya pada 4 September 2024 ditolak.
Tidak hanya ditolak, FT juga mengaku mendapat olok-olokan dari enam anggota polisi yang bertugas saat itu, tepatnya pada Rabu dini hari pukul 03.14 WITA.
Dalam keterangannya kepada media, FT menjelaskan bahwa ia datang ke Polsek Panakkukang untuk melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh seorang terduga pelaku berinisial SR.
Sebelumnya, FT bertemu dengan SR di samping Ramayana saat dirinya sedang meminta bantuan membeli susu untuk anaknya yang masih berusia 1 tahun 4 bulan. Pertemuan itu berakhir dengan FT menerima pukulan di bagian pipinya.
Namun, sesampainya di kantor polisi, FT justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Alih-alih mendapatkan perlindungan dan pelayanan, FT merasa harga dirinya diinjak-injak karena diejek oleh enam oknum anggota polisi.
“Dia bilang, ‘Itu polisi berapa kali kamu urus SR? Katanya kamu yang goyang duluan.’ Masa ada polisi yang bicara begitu, Pak. Mereka semua tertawa,” ungkap FT kepada media ini, Sabtu (07/09/2024).
Mendengar respons tersebut, FT tidak kuasa menahan air mata. Tidak hanya itu, FT juga diminta menyediakan uang untuk visum agar laporannya dapat diproses.
“Saya bilang di depan polisi, ‘Tolong buatkan laporannya.’ Lalu polisi itu bilang, ‘Ada uangmu untuk visum?’ Saya jawab, ‘Pinjamkan saja, Pak, karena saya tidak punya uang,’” ujar FT sambil menangis.
Merasa tidak mendapat keadilan di Polsek Panakkukang, FT akhirnya melanjutkan laporannya ke Polrestabes Makassar. Di sana, laporannya akhirnya diterima.
Saat dikonfirmasi terkait kejadian ini, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Sangkala hanya memberikan respon singkat berupa ucapan terima kasih tanpa penjelasan lebih lanjut.
Editor : Raden
