Hukrim

Tuding Jokowi Bunuh Prabowo, Connie Dilaporkan ke Bareskrim

58
×

Tuding Jokowi Bunuh Prabowo, Connie Dilaporkan ke Bareskrim

Sebarkan artikel ini
Connie Rahakundini Bakrie/Net
Connie Rahakundini Bakrie/Net

Rapomerah.com –  Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik.

Connie dilaporkan oleh Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, melalui Wakil Ketua TKN sekaligus pengacara senior, Otto Hasibuan.

Laporan tersebut terigister dengan nomor LP/B/52/II/2024/SPKT/Bareskrim Polri pada Senin (12/2/2024).

“Kemarin kita ke sana, kita laporkan. Jadi Pak Rosan membuat laporan di Bareskrim di Direktorat Siber terhadap Connie atas dugaan pencemaran nama baik daripada Pak Rosan,” kata Otto saat kepada wartawan, Selasa (13/2/2024).

Otto menjabarkan alasan pelaporan terhadap Connie.

“Pak Rosan dituduh, pertama dikatakan Connie, Pak Rosan mengatakan bahwa Pak Prabowo itu hanya dua tahun, dan akan dilanjutkan oleh Gibran selama tiga tahun,

 Kedua juga disebutkan bahwa dia (Connie) ditawarkan Wamenhan dan atau Wamenlu (oleh Rosan),” ungkap Otto.

Padahal, Otto menegaskan Rosan tidak pernah berbicara seperti itu kepada Connie.

“Pak Rosan mengatakan, ‘saya enggak pernah ngomong seperti itu’. Jadi itu kan mencemarkan nama dia gitu kan,” kata Otto.

Dalam laporan itu, Connie diduga terjerat Pasal 45 ayat (4) Jo Pasal 27A UURI 1 / 2024 perubahan kedua atas UURI 11 / 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 310 KUHP, Pasal 311 KUHP dan/atau Pasal 14 dan Pasal 15 UURI 1 / 1946.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Erdi A Chaniago, mengonfirmasi adanya laporan terhadap Connie.

“Iya benar ada laporan tersebut ke Bareskrim Polri,” kata Erdi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Erdi mengatakan, penyidik Bareskrim Polri akan meneliti lebih dahulu dan baru meminta keterangan pelapor dan terlapor.

“Proses laporan selanjutnya akan diteliti oleh penyidik dan setelahnya akan meminta klarifikasi dari pelapor dan terlapor,” jelas Erdi.

Diberitakan sebelumnya, pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie viral di media sosial, Senin (12/2/2024).

Connie Rahakundini Bakrie menyebut ada potensi pengkhianatan Jokowi terhadap capres 02, Prabowo Subianto.

Pengkhianatan tersebut kata Connie agar Presiden Jokowi bisa memuluskan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden.

Connie mulanya bercerita soal dirinya yang terkejut ketika diminta Ketua TKN Rosan Roeslani untuk bergabung ke 02.

Rosan menyebut jika kubu 02 menang, Prabowo hanya diberi kesempatan untuk menjabat selama dua tahun.

Connie lalu membeberkan kronologi permintaan Rosan beberapa waktu lalu dalam video berdurasi 1.30 detik di akun @Jangkaru911.

Dalam video tersebut, Connie mengaku enggan untuk menerima pinangan Rosan lantaran latar belakangnya sebagai seorang akademisi menuntut dirinya untuk bersikap netral.

“Saya mau tanya emang Pak Prabowo ini bakal jadi presiden berapa lama?,” ujar Connie dikutip dari video, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Connie melanjutkan, Rosan kemudian menjelaskan rencana kubu 02 jika berhasil memenangkan Pilpres 2024 ini.

Ia mengaku bahwa Prabowo tidak akan menuntaskan tugasnya sebagai kepala negara sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi.

“Jadi rencananya dua tahun, tiga tahun berikutnya diikuti oleh Gibran,” ungkap Connie.

Mendengar pernyataan tersebut, Connie mengaku sangat terkejut. Ia justru mempertanyakan apakah mungkin Presiden Jokowi dapat menepati perjanjian tersebut melihat jejak politiknya yang justru dianggap menusuk dari belakang PDIP.

“Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin (Prabowo) besok. Kalau dia bisa mengkhianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangan yang menjadikan dia ada di istana sampai dua kali, ada jadi gubernur Jakarta, ada jadi wali kota, apa bedanya dia (Jokowi) bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan?” kata Connie.

Atas pernyataan Rosan tersebut, Connie semakin meyakini bahwa Menteri Pertahanan tersebut hanya menjadi alat politik Jokowi untuk dapat tetap berkuasa.

Oleh karenanya, ia pun juga enggan untuk bergabung dengan kubu nomor 2.

“Makanya statement saya kan jadi kuat, bahwa Pak Prabowo itu digunakan, bahwa Gibran itu memberatkan,

Itu kan bahasa-bahasa saya dan saya of course saya bilang sama Pak Rosan, saya enggak mungkin ada di sana (TKN),” pungkasnya

 

 

Editor : Raden