Rapormerah.com – Kelangkaan BBM jenis solar dan pertalite di Kabupaten Barru tengah menjadi sorotan. Banyak pihak menuding ulah mafia BBM subsidi sebagai penyebab utama krisis ini.
Kondisi ini membuat para sopir dan pengendara yang sangat bergantung pada bahan bakar ini merasa frustasi.
Salah satu sopir dump truk yang meminta identitasnya dirahasiakan, menceritakan pengalamannya mencari solar dari Sabtu malam hingga Minggu (30/6/2024).
“Semalaman saya keliling dari Bojo perbatasan Barru-Parepare sampai Pangkep, tapi tetap tidak menemukan solar. Semua SPBU lebih mengutamakan yang membawa jerigen,” ujarnya ke media ini, Senin (1/7/2024).
Lantaran BBM langka, truknya kini terpaksa diparkir di SPBU sampai ada pasokan solar yang datang.
“Pekerjaan kami terhambat. Kami harus mencari Bahan Bakar Minyak terlebih dahulu, dan kalau pun dapat, kami masih harus mengantre panjang,” jelasnya.
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak Pertalite juga dikeluhkan oleh pengendara roda dua.
Seorang pengendara yang juga tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa hanya Pertamax yang tersedia.
“BBM jenis pertalite kosong sejak kemarin. Kami tidak tahu penyebabnya,” ungkapnya.
Karena pertalite sulit didapat, para pengendara roda dua pun terpaksa membeli BBM di penjual eceran.
“Terpaksa pak, harus beli di penjual eceran. Beberapa SPBU yang kami singgahi kosong semua,” ujarnya.
Krisis BBM di Barru ini tidak hanya menghambat aktivitas transportasi, tetapi juga berpotensi mengganggu perekonomian lokal.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan untuk menangani masalah ini, serta memberantas mafia BBM yang diduga beroperasi.
Situasi ini menggambarkan betapa pentingnya penanganan distribusi Bahan Bakar Minyak yang adil dan transparan, agar tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan.
Pemerintah dan pihak terkait perlu segera bertindak untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak bagi semua pihak yang membutuhkan.
Source : Mafia BBM Jadi Biang Kerok Kelangkaan Diduga Kuasai SPBU di Barru
