Metro

Ormas Suku Makassar Ngamuk Jebol Pagar Kantor Gubernur Sulsel

37
×

Ormas Suku Makassar Ngamuk Jebol Pagar Kantor Gubernur Sulsel

Sebarkan artikel ini
Massa menjebol pagar kantor Gubernur Sulsel lantaran tidak ditemui Pj Gubernur, mereka mendesak masuk ke dalam (Foto Istimewa)
Massa menjebol pagar kantor Gubernur Sulsel lantaran tidak ditemui Pj Gubernur, mereka mendesak masuk ke dalam (Foto Istimewa)

Rapormerah.com – Ormas Suku Makassar mengamuk dan menolak izin W Super Club milik Hotman Paris, Senin (3/6/2024).

Massa yang berunjuk rasa berhasil menjebol Kantor Gubernur Sulsel, dengan menerobos pagar pembatas yang dijaga Satpol PP.

Salah satu tuntutan massa yaitu mendesak Pemprov Sulsel mencabut izin operasional W Super Club.

Ormas Suku Makassar meminta kepada Pemprov Sulsel untuk mencabut semua izin usaha minuman keras dan THM.

“Kami meminta Pemprov Sulsel mencabut semua izin khususnya W Super Club dan semua unsur di dalamnya yang mencuatkan maksiat,” ujar Penanggung Jawab Aksi Subhan Daeng Nguntung.

Di sela aksi demonstrasi itu, mereka mendesak agar Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh, keluar dan menemui mereka. Karena tidak ditemui, mereka mendesak dan memaksa masuk ke dalam.

Tak berselang lama, mereka berhasil menjebol pagar di pintu gerbang sisi barat Kantor Gubernur Sulsel.

Mereka masuk dengan kendaraan pick up dan sebagian lagi berjalan kaki menuju lobi kantor gubernur sulsel.

Kepala Badan Kesbangpol Sulsel, Ansyar dan Kepala Satpol PP Sulsel Andi Arwin Azis menemui pengunjuk rasa dan menggelar audiens di Baruga Kantor Gubernur.

“Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar jika tidak menindak lanjuti atau setengah hati dengan izin THM khususnya W Super Club serta usaha-usaha sejenisnya maka mereka akan menduduki Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar dalam waktu 4 x 24 jam hingga izin itu dicabut,” ungkapnya.

Kata Subhan, pernyataan Hotman Paris terkait, “butuh 1.000 wanita di Indonesia untuk jadi asisten pribadi dan berdansa sampai akhir zaman” sangat merusak marwah budaya dan adat istiadat di Sulsel.

“Pernyataan Hotman Paris adalah pernyataan yang zalim. Leluhur orang Makassar dan Sulsel masih kuat memegang tradisi serta hukum adat dan prinsip budaya harga diri yaitu Siri Na Pacce,”jelasnya.

Menurut Subhan, secara filosofi, Makassar adalah tanah yang diberkahi. Daerah ini kental dengan kesukuan dan tatanan adab.

“Jadi, ajakan untuk bermaksiat juga bagian dari perencanaan untuk berbuat kejahatan,” lanjutnya.

Ormas Suku Makassar juga meminta agar Hotman Paris meminta maaf secara tertulis dan dibacakan di depan publik.

“Permintaan maaf itu mesti ditujukan ke pemangku adat, warga adat khususnya suku Makassar,” pungkasnya

 

Source : zonafaktualnews.com