Internasional

Turki Setop Semua Perdagangan dengan Israel

×

Turki Setop Semua Perdagangan dengan Israel

Sebarkan artikel ini
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto Istimewa)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto Istimewa)

Rapormerah.com – Turki telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel.

Pasalnya, negara zionis tersebut tidak mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan di jalur Gaza.

Penghentian perdagangan dengan Israel itu berlaku pada Kamis (2/5/2024) pagi

Turki memutuskan untuk memperluas pembatasan bulan lalu pada beberapa ekspor Turki ke Israel.

“Hal itu terjadi karena memburuknya tragedi kemanusiaan di Palestina,” kata Kementerian Perdagangan dalam  pernyataan.

Dia menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk memastikan warga Palestina tidak terkena dampak buruk.

Langkah ini menambah ketegangan yang sudah tinggi antara sekutu yang pernah dekat terkait perang di Gaza.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terus meningkatkan kritiknya terhadap negara Yahudi tersebut.

Erdogan mencoba mengkonsolidasikan dukungan di kalangan pemilih konservatif di dalam negeri.

“Fase kedua dari langkah-langkah yang diambil di tingkat negara bagian telah dimulai, dan transaksi ekspor dan impor yang terkait dengan Israel telah ditangguhkan untuk mencakup semua produk,” menurut pernyataan tersebut.

“Turki akan secara tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tanpa gangguan ke Gaza.”

Perdagangan antara kedua negara tersebut bernilai US$6,8 miliar pada 2023. Menurut Lembaga Statistik Turki, 76% adalah ekspor Turki.

Menurut Biro Statistik Pusat Israel, impor Israel dari Turki berjumlah US$4,6 miliar pada 2023 menjadikannya sumber impor terbesar keenam bagi Israel.

Impor utama dari Turki adalah baja, mesin, mineral dan bahan bakar, serta produk segar dan produk makanan.

“Ini adalah perilaku seorang diktator yang menginjak-injak kepentingan rakyat Turki dan komunitas bisnis, sambil mengabaikan perjanjian perdagangan internasional,” kata Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

Pemerintah Israel akan berupaya menciptakan alternatif perdagangan segera dengan Turki dengan meningkatkan manufaktur lokal dan menemukan pemasok lain, katanya.

Ketua organisasi payung bagi para industrialis di Israel menyerukan kepada pemerintah untuk memberlakukan tarif perlindungan sebesar 100% pada semua impor dari Turki selama 3 tahun ke depan, dan mempertimbangkan larangan beberapa impor sama sekali.

“Ini adalah satu-satunya cara bagi Erdogan untuk memahami bahwa dia tidak dapat mempermainkan kita dan bahwa tindakannya akan memiliki konsekuensi jangka panjang,” kata Ron Tomer, presiden Asosiasi Manufaktur Israel, dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan bahwa Israel harus melakukan segala upaya untuk mendorong pendirian dan perluasan pabrik makanan dan konstruksi lokal serta melepaskan diri dari ketergantungan pada Turki.

Langkah ini dilakukan sehari setelah Turki mengumumkan rencana untuk bergabung dengan kasus Afrika Selatan di pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai penggugat yang menuduh Israel melakukan genosida di wilayah Palestina.

Israel dan Turki memulihkan hubungan diplomatik pada Agustus lalu setelah ketegangan selama satu dekade Hamas meluncurkan serangan 7 Oktober terhadap negara Yahudi tersebut

Konflik ini telah memicu reaksi keras di seluruh dunia Arab dan bahkan di AS.

Erdogan menyebut Hamas sebagai “pejuang kemerdekaan” dan berulang kali mengkritik perilaku Israel dalam perang tersebut.

Menurut otoritas kesehatan di Gaza, serangan Israel telah menewaskan 34.000 warga Palestina.

Erdogan menjamu pemimpin politik Hamas di Istanbul pada 20 April, menyerukan bantuan segera ke Gaza. (*)

 

Editor : Raden