Viral

Markas Pemuda Pancasila Diserbu GRIB, Polisi dan TNI Turun Tangan

×

Markas Pemuda Pancasila Diserbu GRIB, Polisi dan TNI Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Markas Pemuda Pancasila Diserbu GRIB, Polisi dan TNI Turun Tangan
Markas Pemuda Pancasila Diserbu GRIB, Polisi dan TNI Turun Tangan

Rapormerah.com – Suasana mencekam melanda Kota Bandung pada Kamis (16/1/2025) ketika bentrokan antara dua organisasi masyarakat (ormas) terjadi.

Markas besar Pemuda Pancasila (PP) yang berlokasi di wilayah tersebut diserbu oleh sekelompok pria berpakaian serba hitam yang diduga anggota Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.

Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan massa GRIB membawa kayu dan benda menyerupai senjata tajam (sajam), menyerang markas PP.

Di sisi lain, anggota PP yang mengenakan atribut loreng oranye-hitam tampak siaga dengan helm dan kayu di tangan, mencoba mempertahankan markas mereka.

Bentrok semakin memanas ketika GRIB melancarkan serangan berupa lemparan batu dan kayu. Anggota PP yang awalnya bertahan terpaksa mundur karena kalah jumlah.

Suasana baru mereda setelah aparat kepolisian dan TNI tiba di lokasi untuk melerai kedua belah pihak.

“Detik-detik GRIB datangin markas PP MPW Jabar,” tulis keterangan dalam salah satu unggahan di media sosial.

Insiden ini menuai berbagai tanggapan dari netizen. Banyak yang mengkritik tindakan kedua ormas tersebut, menyebutnya tidak mencerminkan tujuan organisasi yang seharusnya menjaga ketertiban.

“Kayaknya pemerintah harus mengevaluasi keberadaan ormas-ormas ini. Sudah menyimpang dari tujuannya, malah jadi legalisasi premanisme,” tulis salah satu warganet.

Kasus bentrokan antarormas ini bukan yang pertama. Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi di Jalan Raya Blora-Rembang, Jawa Tengah. Meski sempat berdamai, bentrokan kembali terjadi di Bandung, mengakibatkan sejumlah orang terluka.

Pihak berwenang saat ini masih menyelidiki insiden tersebut dan menyerukan kedua ormas untuk menghentikan aksi kekerasan yang meresahkan masyarakat.

 

Editor : Raden