Sorot

Pemadaman Listrik di Makassar Bak Penjajahan Israel

×

Pemadaman Listrik di Makassar Bak Penjajahan Israel

Sebarkan artikel ini
Pemadaman Listrik di Makassar Bak Penjajahan Israel
Pemadaman Listrik di Makassar Bak Penjajahan Israel

Rapormerah.com – Pemadaman listrik di Makassar, Sulawesi Selatan bak penjajahan zionis Israel terhadap warga Palestina.

Tak bisa dipungkiri, pemadaman listrik di Makassar pun demikian, membuat banyak masyarakat tersiksa.

Keluhan masyarakat berdampak sejak adanya pemadaman listrik bergilir yang terjadi, belum lagi dengan musim kemarau, suplai air bersih yang berkurang, kebakaran meningkat hingga cuaca panas.

Bahkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto meminta PLN bertanggung jawab sosial atas pemadaman listrik bergilir.

Pasalnya, insiden kebakaran yang terjadi di SMPN 8 diakibatkan karena korslet kipas angin yang terjadi saat pemadaman bergilir.

Dampak pemadaman listrik bergilir juga berimbas pada kerusakan alat-alat elektronik seperti mesin cuci, foto copy dan komputer.

“Rusak alat-alat eletronik saya semuanya gegara pemadaman listrik,” keluh salah satu warganet

Tak ayal, jika imbas pemadaman listrik ini membuat masyarakat lainnya juga melaporkan PLN Sulselrabar ke Ombudsman.

Selain itu, pelayanan pada perusahaan atau instansi lainnya pun terhambat akibat adanya pemadaman listri bergilir tersebut.

Warga Kecamatan Manggala juga mengeluhkan dengan tagihan listrik yang membengkak disaat pemadaman listrik ini terjadi.

“Bulan kemarin saya bayar Rp 470 ribu. Bulan ini saya cek jadi Rp 530 ribu untuk wilayah Kecamatan Manggala,” ujar salah satu Ibu Rumah Tangga (IRT) inisial TK kepada media ini, Sabtu (4/11/2023)

Pemadaman listrik bergilir di Makassar kata IRT TK juga tidak merata dalam durasi jamnya.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Makassar, durasi pemadamannya hanya 2 jam saja sementara Panakkukang dan Manggala sampai 4 jam. Di Kecamatan lainnya hanya berdurasi 3 jam.

“Kami punya grup WhatsApp kalangan emak-emak dari berbagi kecamatan jadi tahu soalnya mereka selalu sharing soal durasi jamnya saat pemadaman listrik terjadi di Makassar,” bebernya.

Lonjakan listrik ditengah pemadaman bergilir yang terjadi di Makassar tak hanya IRT TK yang merasakan.

Beberapa warga Kecamatan Manggala lainnya pun mengalami kenaikkan listrik tersebut.

“Tetangga saya 4 sampai 6 orang pun demikian dirasakan, tiba-tiba melonjak juga,” ungkapnya.

Dengan demikian, keluhan warga mirip seperti “Penjajahan Israel” terhadap warga Gaza Palestina

Dimulai dari pemadaman listrik bergilir, musim kemarau, suplai air bersih yang berkurang, kebakaran hingga cuaca panas.

Kendati demikian, pemadaman listrik bergilir ini juga dipertanyakan oleh banyak masyakarat kapan akan berakhirnya? Pasalnya, bulan November dan Desember ini sudah memasuki musim hujan.

Terpisah, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif yang dikonfirmasi terkait lonjakan listrik tanpa pemberitahuan PLN mengatakan akan mengkroscek terlebih dahulu.

“Untuk konfirmasi yang pertama mohon di infokan IDPEL nya yang terjadi kejadian melonjak tagihannya untuk kami crosscek pak” tulis Ahmad melalui WhatsAppnya, Sabtu (4/11/2023).

Terkait permintaan IDPEL yang diminta oleh Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, media ini pun juga mengirimkan bukti kenaikkan lonjakan dengan nomor Id Pelanggan.

Ahmad Amirul Syarif pun memberikan balasan, “Nanti akan dibantu dengan tim kami yah pak” kata dia dengan memberikan nomor WhatsApp bagian Assistant Analyst Public Relations PLN STTB untuk diteruskan.

Assistant Analyst Public Relations PLN STTB Franklin Ginther yang dikonfirmasi terkait soal lonjakan listrik mengatakan bisa dilakukan komplain apabila terjadi kenaikan.

Menurutnya, PLN Sulselrabar dalam hal tarif listrik saat ini kata dia masih dalam kondisi normal, artinya belum ada kenaikan. Bila ada kenaikan tentunya akan diinfokan ke publik.

“Bila pelanggan butuh penjelasan silakan datang ke kantor kami, bisa dijelaskan, apakah pemakaian listrik yang tinggi pemakaiannya atau tidak, nanti akan terlihat. Sebab petugas kami selalu menfoto KWH meteran tersebut untuk tarif dasar listrik,” ungkapnya.

Ditanyai soal warga yang sudah mengurangi beban daya terkait pemakaian namun tarif listrik tetap melonjak, kata Franklin Ginther perihal itu bisa nanti dicocokkan dengan dasar pemakaian listrik.

Disinggung soal apakah ketika warga yang mengurangi pemakaian seperti AC, mesin cuci, dan pemakaian setrika, namun lonjakkan listrik tetap masih naik kata Franklin Ginther menambahkan tentunya hal itu tidak akan terjadi namun tetap bisa dikomunikasikan kepada petugas lapangan yang menfoto KWH meteran tersebut.

“Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan bila pemadaman ini menggangu aktivitas masyarakat. Kami memohon doanya agar permasalahan ini selesai dalam waktu cepat,” pungkasnya

Kembali pada Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif yang dikonfirmasi terkait soal durasi jam pemadaman yang dinilai tidak merata.

Ahmad Amirul Syarif  megatakan bahwa dadwal manajemen beban sangat berpengaruh terhadap kondisi sistem kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, sampai dengan ke rumah masyarakat

Tentu hal itu kata dia ada banyak faktor yang mempengaruhi kelistrikan yang sampai dirasakan masyarakat, untuk melakukan crosscek jadwal manajemen beban dapat dilakukan melalui Contact Center 123 ataupun Aplikasi PLN Mobile atau memantau jadwal di Instagram pln_sulselrabar atau PLN Unit,.

“Harapan kami perubahan realisasi manajemen beban di lapangan tidak keluar dari Jadwal yang telah direncanakan,” ujarnya

Namun Ahmad Amirul Syarif  tak menampik bahwa pemadaman bergilir ini tidak merata secara durasi 4 jam, hal itu disebakan karena pengaturan sistem bergantung kondisi kelistrikan.

“Karena pengaturan sistem bergantung kondisi kelistrikan pak, untuk perencanaan jadwal semua diatur maksimal 4 Jam, memang ada beberapa jalur yang prioritas karena ada jalur Rumah Sakit dan Instalasi Objek Vital Nasional,” kata dia

Meski begitu, Ahmad Amirul Syarif mengatakan pihaknya tengah memperkuat sistem kelistrikan Sulbagsel, PLN dala hal ini menambah pasokan pembangkit. Hal tersebut disampaikan melalui pesan rilis yang dikirimkan ke media ini.

Terbaru, kata dia, PLN mengoperasikan tambahan pembangkit dengan total daya sebesar 10 Mega Watt (MW) di Kecamatan Tallo Lama, Makassar untuk memperkuat sistem kelistrikan pada Rabu (1/11/2023)

Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.

Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso menjelaskan segala upaya dilakukan untuk memperkuat sistem kelistrikan diantaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.

“Kami tidak akan berhenti dan terus berupaya secara bertahap memperkuat sistem kelistrikan. Tim khusus bidang pembangkitan dari Nusantara Power, Indonesia Power, PLN Tarakan dan PLN Batam kami terjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel,” ujar Adi.

Tercatat musim kering yang berkepanjangan telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengungkapkan komitmennya untuk menjalankan amanah dalam membantu penguatan sistem kelistrikan Sulbagsel dengan menambah kapasitas pembangkit.

“Harapannya dengan penambahan pembangkit secara bertahap dapat membantu peningkatan pasokan listrik,” ungkap Irwansyah.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menuturkan pengoperasian pembangkit ini merupakan simbol dan sebuah trigger untuk penguatan keandalan pasokan dan layanan kepada pelanggan.

“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama semua pihak termasuk stakeholder untuk pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel ini. 

Hal ini merupakan wujud nyata dari AKHLAK yaitu salah satunya Kolaboratif dan seluruh pihak ikut turun dan terlibat dalam sama-sama mengatasi tantangan yang ada,” tegas Andy.

“Kami optimis dengan hadirnya pembangkit ini menjadi penyemangat kita untuk terus bekerja menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Tidak lupa kami mengimbau dalam situasi seperti ini masyarakat dapat menjaga keamanan saat menggunakan listrik,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, PLN juga memberikan santunan kepada anak yatim di sekitar Kecamatan Tallo Lama.

“Harapannya doa bersama dapat memberikan semangat dan kemudahan bagi petugas PLN yang berjuang untuk memulihkan sistem kelistrikan Sulbagsel,” tutup Andy.

 

 

(Tim)