Rapormerah.com – Pemburuan besar-besaran terhadap IS, tersangka utama pembunuhan gadis penjual gorengan, kembali menemui jalan buntu.
IS, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian tragis gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18), berhasil meloloskan diri setelah dikepung warga dan polisi di kawasan hutan Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Warga setempat sempat melihat IS bersembunyi di sebuah pondok terpencil di sekitar area hutan. Saksi mata, Masdianto, mengungkapkan bahwa IS berlari ke arah jurang saat pengejaran dilakukan.
“Kami mencurigai pondok itu karena terlihat ada pergerakan. Ketika kami mendekat, dia langsung kabur ke jurang,” ujar Masdianto pada Senin (16/9/2024).
Upaya warga untuk mencegat IS melalui jalur lain pun tidak membuahkan hasil. Jejaknya kembali ditemukan di tepi sungai dekat lokasi terakhir ia terlihat.
“Jejaknya ditemukan di sekitar sungai, tapi sulit untuk mengejarnya karena medannya yang ekstrem,” tambah Masdianto.
IS diketahui hanya mengenakan celana hitam saat melarikan diri. Polisi dengan bantuan anjing pelacak sudah menyisir area hutan dan jurang tempat terakhir IS terlihat, namun hingga kini, keberadaan tersangka masih misterius.
Polres Padang Pariaman terus berupaya mencari IS, yang diduga bertanggung jawab atas kematian Nia Kurnia Sari.
Korban dinyatakan hilang sejak Jumat (6/9/2024) setelah terakhir terlihat menjajakan gorengannya di sekitar kampung.
Dua hari kemudian, jasad Nia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kebun, terkubur di bawah semak-semak dan dedaunan.
Nia ditemukan tewas tanpa pakaian lengkap, dengan gorengan dagangannya berserakan di sekitar lokasi.
Penemuan ini langsung memicu penyelidikan intensif. Berdasarkan bukti di lokasi kejadian, polisi mengerucutkan tersangka pada IS, seorang residivis kasus pencabulan dan narkoba.
Masyarakat setempat dan netizen turut membantu mengungkap identitas IS, yang diketahui sebagai pria kelahiran 1998, pengangguran, dan belum menikah.
Hingga saat ini, keberadaan IS masih belum diketahui, memicu ketakutan di kalangan warga yang berharap agar pelaku segera tertangkap dan diadili.
Sementara itu, polisi masih terus menyisir beberapa titik di sekitar Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, menghadapi tantangan besar karena medan yang sulit dan luasnya area hutan yang diduga menjadi tempat persembunyian IS.
Editor: Raden