Metro

Ratusan Mahasiswa Desak Pertanggungjawaban Hotel Claro Makassar atas Tewasnya Bocah 6 Tahun

×

Ratusan Mahasiswa Desak Pertanggungjawaban Hotel Claro Makassar atas Tewasnya Bocah 6 Tahun

Sebarkan artikel ini
Ratusan Mahasiswa Desak Pertanggungjawaban Hotel Claro Makassar atas Tewasnya Bocah 6 Tahun
Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang masuk Hotel Claro Makassar

Rapormerah.com – Ratusan massa dari Srikandi Sulsel dan Komite Pejuang Demokrasi Indonesia (KPDI) Sulsel menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang masuk Hotel Claro Makassar, Jalan AP Pettarani, pada Selasa (6/5/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas insiden meninggalnya seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun yang tenggelam di kolam renang hotel berbintang empat tersebut.

Para demonstran menuntut agar manajemen Hotel Claro bertanggung jawab atas kejadian tragis tersebut yang diduga terjadi akibat kelalaian pengawasan di area kolam renang.

Koordinator Aksi dari Srikandi Sulsel, Rudi menyatakan bahwa pihaknya mendesak manajemen hotel untuk memberikan pertanggungjawaban secara terbuka kepada keluarga korban.

“Aksi ini sudah kedua kalinya kami gelar. Kami meminta agar Claro Hotel ditutup sementara. Kami juga meminta manajemen hotel menunjukkan bentuk tanggung jawab terhadap keluarga korban serta kami ingin bertemu langsung dengan General Manager Hotel Claro Makassar,” tegas Rudi.

Rudi juga menambahkan bahwa jika dalam waktu dekat tidak ada respon resmi dari pihak manajemen, maka gelombang aksi akan diperluas.

“Apabila dalam waktu sekarang ini tidak ada respon dari pihak manajemen Hotel Claro, maka kami dari Srikandi Sulsel bersama KPDI akan turun demo dan mengadakan aksi yang lebih besar lagi,” ancamnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Farid, Koordinator Aksi dari KPDI Sulsel, yang menilai bahwa insiden ini mencerminkan kurangnya evaluasi dan pengawasan dari pihak hotel terhadap fasilitas umum yang mereka kelola.

“Dimana kejadian tujuh tahun silam tepatnya 2 Oktober 2017 kembali lagi terjadi pada 3 Mei 2025. Ini menandakan bahwa tidak adanya bentuk perhatian dan pengawasan dari manajemen Hotel Claro Makassar terhadap sarana dan prasarana dalam memperbaiki sistem keamanan yang ada dalam kolam renang tersebut,” tegas Farid.

Farid berharap agar insiden ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi korban jiwa di kolam renang hotel tersebut.

“Kami berharap agar tidak ada lagi korban yang ditimbulkan oleh sarana kolam renang yang ada pada hotel berbintang empat ini,” ujarnya.

Anggota DPRD Kota Makassar, Hartono juga turut menyoroti insiden tersebut dan meminta perhatian serius dari pihak hotel.

“Sudah barang tentu ini menjadi perhatian kita bersama, namun terkhusus kepada pihak Claro untuk bisa memberikan batasan antara kolam anak-anak dan kolam dewasa agar semua bisa berjalan dengan aman,” jelas legislator dari Fraksi PKS, Dapil 4 Makassar itu.

Hartono menegaskan pentingnya pengawasan di fasilitas publik hotel, terutama dari lifeguard atau petugas kolam renang.

“Perlu dipertanyakan di mana semua petugas kolam renang (lifeguard) ketika peristiwa ini terjadi. Ini artinya ada petugas, namun tidak mengawasi para tamu yang sedang menikmati fasilitas kolam renang,” terangnya.

Hartono juga menekankan perlunya investigasi menyeluruh untuk mengetahui siapa yang lalai dalam kasus ini.

“Ini perlu investigasi agar bisa menerangkan lebih jelas apakah keluarga korban yang lalai atau pihak hotel yang tidak mengawasi aktivitas dalam kolam renang tersebut,” tandasnya.

Hartono menegaskan, insiden tragis ini seharusnya menjadi alarm bagi seluruh manajemen hotel untuk berbenah total, bukan sekadar minta maaf. Ia berharap tragedi serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.

“Harapannya bagaimana seluruh fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel bisa memberikan rasa nyaman dan aman kepada tamu, agar tidak ada lagi peristiwa seperti ini,” tutup Hartono.

 

Editor : Raden
Follow Berita rapormerah.com di news.google.com