Viral

Bukti Video dan Foto Picu Polemik Antara Keluarga Afif dan Polda Sumbar

×

Bukti Video dan Foto Picu Polemik Antara Keluarga Afif dan Polda Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono dan Afif Maulana memegang pedang panjang tersebar di media sosial (Foto Kolase)
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono dan Afif Maulana memegang pedang panjang tersebar di media sosial (Foto Kolase)

Rapormerah.com – Kasus kematian pelajar SMP asal Padang, Sumatera Barat, Afif Maulana, yang diduga disiksa oleh polisi, terus menyita perhatian publik.

Kedua kubu, yakni keluarga Afif Maulana melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Polda Sumbar, saling adu kuat bukti terkait peristiwa yang menimpa remaja berusia 13 tahun tersebut.

Terbaru, foto Afif Maulana memegang pedang panjang tersebar di sejumlah akun media sosial.

Tersebarnya foto tersebut membuat Polda Sumbar semakin yakin dengan klaim mereka.

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, mengaku pihaknya juga memiliki bukti video yang menunjukkan Afif Maulana saat akan mengikuti aksi tawuran.

“AM (Afif Maulana) anak baik-baik? Buktinya dia yang mengajak tawuran dengan videonya yang diunggah di HP-nya. Membawa pedang panjang di tangannya,” kata Suharyono kepada awak media, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Suharyono menegaskan bahwa Afif Maulana tergabung dalam kelompok aksi tawuran berdasarkan pemeriksaan dan bukti video serta foto yang beredar.

Sementara itu, keluarga korban dan LBH Padang mendapati sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian AM

Mereka menuduh adanya penyiksaan oleh anggota Polsek Kuranji yang berujung pada tewasnya Afif Maulana. LBH Padang mengaku memiliki bukti dan keterangan saksi yang menunjukkan adanya aksi penyiksaan tersebut.

Kasus kematian AM mencuat saat jasad pelajar SMP itu ditemukan mengapung di sungai bawah Jembatan Kuranji, Jalan Bypass, Padang, pada Minggu (9/6/2024) siang.

Ditemukan luka lebam pada tubuh AM yang diduga akibat penganiayaan. Dugaan ini muncul setelah Afif ditangkap saat akan tawuran dengan belasan pelaku lainnya.

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menegaskan bahwa kepolisian tidak menangkap Afif Maulana saat meringkus 18 pelaku tawuran di Jembatan Kuranji.

“Polisi dituduh telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain. Tidak ada saksi dan bukti sama sekali,” kata Suharyono kepada awak media.

“Dalam penyelidikan terhadap 18 pemuda yang diamankan, tidak ada yang namanya Afif Maulana,” sambungnya.

Bidang Propam telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap 30 personel Sabhara yang melakukan patroli hingga menangkap belasan pelaku aksi tawuran tersebut.

Suharyono menegaskan bahwa jika ditemukan bukti baru bahwa ada oknum anggota yang bertindak tidak sesuai SOP, maka hukum akan ditegakkan terhadap anggota yang bersangkutan.

“Andaikata nanti ditemukan novum atau bukti baru bahwa ada oknum anggota bertindak sesuatu tidak sesuai SOP, pasti kami juga akan menegakkan hukum terhadap anggota yang menyimpang dari SOP itu,” pungkasnya.

 

Source : Bukti Video dan Foto Picu Polemik Antara Keluarga Afif dan Polda Sumbar